Posted in LA LA LA THINGS, Resensi

Resensi Buku #3

Om swastyastu, good day good people

Buku kesekian yang saya baca seminggu ini adalah buku bergenre psikologi pengembangan diri dan motivasi. Setelah energi cukup terkuras oleh kisah perjuangan dan diskriminasi serta periode ‘baper’ seputar hubungan, saya layak membawa diri saya kembali ke fase keseimbangan dengan membaca buku ini.

3. DON’T SWEAT THE SMALL STUFF karangan Richard Carlson

2015-06-18 08.42.33
Terbitan Gramedia Pustaka Utama, cetakan ketiga belas Desember 2014, tebal halaman 234 hal.

Sebelumnya saya mengetahui buku-buku Mr. Carlson lewat referensi pada buku-buku motivasi lain yang saya baca. Terdapat banyak seri ‘Don’t Sweat’ diantaranya Don’t sweat small stuff about money, Don’t sweat small stuff with your family, Don’t sweat small stuff in love dan Don’t sweat the small stuff for teens. Diantara semua seri Don’t sweat, baru buku ini saja yang saya temukan. Tentu saja, diri yang sudah sangat penasaran ini tidak akan melewatkan keberuntungan saat mendapati buku yang hanya tinggal satu ini terpajang di rak toko buku.

Setiap dari kita pasti pernah sesekali mengeluh. Apakah mengeluh karena baju, uang, cuaca, sikap orang, dan masih banyak hal lain di sekitar kita yang apabila tidak sesuai dengan harapan, akan sangat dengan mudah membuat kita untuk mengeluh.

Disinilah, Carlson menyediakan 100 cara yang juga menjadi 100 alasan mengapa hal-hal tertentu sebenarnya tidak patut untuk dikeluhkan. Hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipusingkan. Mulai dari berdamai dengan ketidak sempurnaan, mempercayai intuisi dan mengingatkan diri kita bahwa hidup ini bukanlah situasi yang gawat darurat. (Ok, berada di UGD dan menjumpai pasien yang henti nafas dan jantung adalah pengecualian untuk saya)

Sederhananya, hanya ada dua aturan besar sebagai tema dalam buku ini.

Don’s sweat the small stuff and it’s all small stuff

Terkadang kita perlu meyakinkan diri kita bahwa permasalahan yang kita jumpai sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Dengan mengganggap permasalahan sebagai permasalahan yang kecil, dan lebih proaktif dalam menyelesaikannya, masalah itu pada akhirnya akan menjadi masalah yang bisa diselesaikan. Meskipun tidak semua masalah bisa kita kendalikan, kita akan belajar berdamai untuk tidak ambil pusing terhadap masalah yang ada di luar kendali kita.

Buku ini tidak cukup dibaca sekali, tetapi berkali-kali agar pesan “don’t sweat small stuff, it’s all small stuff” bisa meresap dan bisa kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

with love,

Author:

Cogito Ergo Sum, que sera sera.

6 thoughts on “Resensi Buku #3

  1. Setuju! Kadang kita tidak menempatkan masalah pada porsinya jadi pada akhirnya susah sendiri. Padahal sesuatu itu sebenarnya mudah banget, tapi karena pikiran tidak jernih akhirnya kerepotan dan masalahnya tidak selesai-selesai.
    Buku yang bagus, soalnya kadang banyak masalah yang terkesan besar tapi sebenarnya bisa jadi dipecahkan dengan sangat mudah kadang terlalu menyita waktu dan tenaga, jadi tips-tips seperti ini berguna banget :hehe.

    1. Iya bli Gar. Exactly true. Mungkin Bli Gar ngga perlu lagi baca bukunya, nampaknya sudah mahir wkwk

        1. Diambil sisi positifnya saja Bli Gar :Masalah itu mendewasakan, bila kita bersedia mengambil hikmahnya. (y)

Leave a reply to Gara Cancel reply